Senin, 27 Oktober 2014

Sutan Sjahrir lahir di Padang Panjang, Sumbar, 5 Maret 1909. Ia dikaruniai dua orang anak, yakni Kriya Arsyah dan Siti Rabyah Parvati, dari pernikahannya dengan Siti Wahyunah, pada 1951. Sutan Sjahrir pernah menjabat Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) merangkap Ketua Badan Pekerja KNIP pada 16 Oktober-28 November 1945.
Sjahrir merupakan Perdana Menteri pertama RI yang dijabatnya hingga tiga kali saat memimpin kabinet parlementer pada 15 November 1945 sampai 27 Juni 1947. Pada 30 Juni 1947 hingga akhir Januari 1950, Sutan Sjahrir menjabat sebagai penasihat presiden. Ia juga pernah menjadi Duta Besar Keliling RI pada 1947. Sjahrir mengenyam sekolah dasar (ELS) dan sekolah menengah (MULO) terbaik di Medan. Pada 1926, ia selesai dari MULO dan masuk sekolah lanjutan atas (AMS) di Bandung, sekolah termahal di Hindia Belanda saat itu.
Di kalangan siswa sekolah menengah (AMS) Bandung, Sjahrir dikenal sebagai siswa yang sering menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas sosial, yang kemudian menjurus menjadi politis. Seperti dikutip dari laman wikipedia, pada 20 Februari 1927, Sjahrir termasuk dalam sepuluh orang penggagas pendirian himpunan pemuda nasionalis, Jong Indonesie.
Perhimpunan itu kemudian berubah nama jadi Pemuda Indonesia yang menjadi motor penyelenggaraan Kongres Pemuda Indonesia yang mencetuskan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Syahrir kemudian melanjutkan pendidikan ke negeri Belanda di Fakultas Hukum, Universitas Amsterdam, Leiden. Di sana, Syahrir mendalami sosialisme secara sungguh-sungguh dan berkutat dengan teori-teori sosialisme. Selain menceburkan diri dalam sosialisme, Syahrir juga aktif dalam Perhimpunan Indonesia (PI) yang ketika itu dipimpin oleh Mohammad Hatta.
Di awal 1930, pemerintah Hindia Belanda kian bengis terhadap organisasi pergerakan nasional, dengan aksi razia dan memenjarakan pemimpin pergerakan di tanah air, yang berbuntut pembubaran Partai Nasional Indonesia (PNI) oleh aktivis PNI sendiri. Sjahrir juga terjun dalam pergerakan buruh dan pada Mei 1933, didaulat menjadi Ketua Kongres Kaum Buruh Indonesia. Bersama Bung Hatta, pada Agustus 1932, Sjahrir memimpin PNI Baru sebagai sebagai organisasi pencetak kader-kader pergerakan.
Berdasarkan analisis pemerintahan kolonial Belanda, gerakan politik Hatta dan Sjahrir dalam PNI Baru justru lebih radikal ketimbang Soekarno dengan PNI-nya yang mengandalkan mobilisasi massa. Karena takut akan potensi revolusioner PNI Baru, pada Februari 1934, pemerintah kolonial Belanda menangkap, memenjarakan, dan mengasingkan Sjahrir, Hatta, dan beberapa pemimpin PNI Baru ke Boven Digul.
Hampir setahun dalam kawasan malaria di Papua itu, Hatta dan Sjahrir kemudian dipindahkan ke Banda Neira untuk menjalani masa pembuangan selama enam tahun. Pada masa pendudukan Jepang, sementara Soekarno-Hatta menjalin “kerja sama” dengan Jepang, Sjahrir membangun jaringan gerakan bawah tanah anti-fasis karena yakin Jepang tak mungkin memenangkan perang, sehingga kaum pergerakan mesti menyiapkan diri untuk merebut kemerdekaan di saat yang tepat.
Perjuangan mereka membuahkan hasil dengan diproklamasikannya Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta. Pada November 1945, Syahrir didukung kalangan pemuda dan ditunjuk Soekarno menjadi formatur kabinet parlementer. Pada usia 36 tahun, mulailah lakon Sjahrir dalam panggung memperjuangkan kedaulatan Republik Indonesia, sebagai Perdana Menteri termuda di dunia, merangkap Menteri Luar Negeri dan Menteri Dalam Negeri.
Kabinet Sjahrir I, Kabinet Sjahrir II sampai dengan Kabinet Sjahrir III (1945 hingga 1947) konsisten memperjuangkan kedaulatan RI lewat jalur diplomasi. Diplomasinya kemudian berbuah kemenangan sementara. Inggris sebagai komando tentara sekutu untuk wilayah Asia Tenggara mendesak Belanda untuk duduk berunding dengan pemerintah republik. Secara politik, hal ini berarti secara de facto sekutu mengakui eksistensi pemerintah RI.
Jalan berliku diplomasi diperkeruh dengan gempuran aksi militer Belanda pada 21 Juli 1947. Aksi Belanda tersebut justru mengantarkan Indonesia ke forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Setelah tidak lagi menjabat Perdana Menteri (Kabinet Sjahrir III), Sjahrir diutus menjadi perwakilan Indonesia di PBB. Berhadapan dengan para wakil bangsa-bangsa sedunia, Syahrir mengurai Indonesia sebagai sebuah bangsa yang berabad-abad berperadaban aksara lantas dieksploitasi oleh kaum kolonial. Kemudian, secara piawai Syahrir mematahkan satu per satu argumen yang sudah disampaikan wakil Belanda, Van Kleffens. Dengan itu, Indonesia berhasil merebut kedudukan sebagai sebuah bangsa yang memperjuangan kedaulatannya di gelanggang internasional.
PBB pun turut campur, sehingga Belanda gagal mempertahankan upayanya untuk menjadikan pertikaian Indonesia-Belanda sebagai persoalan yang semata-mata urusan dalam negerinya. Kleffens dianggap gagal membawa kepentingan Belanda dalam sidang Dewan Keamanan PBB, suatu kekalahan seorang diplomat ulung yang berpengalaman di gelanggang internasional dengan seorang diplomat muda dari negeri yang baru saja lahir.
Sjahrir pun dijuluki “The Smiling Diplomat”. Sejak akhir Januari 1950, Sutan Sjahrir tidak lagi memegang suatu jabatan negara. Pada tahun 1955, Partai Sosialis Indonesia yang dipimpin Sjahrir gagal mengumpulkan suara dalam pemilihan umum pertama di Indonesia.
Setelah kasus PRRI dan PSI tahun 1958, hubungan Sutan Sjahrir dengan Presiden Soekarno semakin memburuk sampai akhirnya PSI dibubarkan tahun 1960.
Bahkan, tahun 1962, Syahrir ditangkap dan dipenjarakan tanpa diadili, hingga pada 1965 Sjahrir menderita penyakit “stroke”. Setelah itu, Sjahrir diijinkan untuk berobat ke Zurich, Swiss, hingga meninggal dunia di sana pada tanggal 9 April 1966 pada usia 57 tahun.
Sutan Sjahrir wafat dalam pengasingan sebagai tawanan politik dan kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Sumber : Wikipedia

Tokoh : Sutan Syahrir (Perdana Menteri Pertama RI)

Read More

Nama Asli dari al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain itu beliau dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi dikenal di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi. Beliau dilahirkan di Bukhara.Tahun 780-850M adalah zaman kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220 dan 230M. Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9M. Sumber lain menegaskan beliau hidup di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal tahun 266H/850M di Baghdad.

Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi adalah seorang tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliannya bukan hanya dalam bidang syariat tapi di dalam bidang falsafah, logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan kimia.


Al-Khawarizmi sebagai guru aljabar di Eropa

Beliau telah menciptakan pemakaian Secans dan Tangen dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dalam usia muda beliau bekerja di bawah pemerintahan Khalifah al-Ma’mun, bekerja di Bayt al-Hikmah di Baghdad. Beliau bekerja dalam sebuah observatory yaitu tempat belajar matematika dan astronomi. Al-Khawarizmi juga dipercaya untuk memimpin perpustakaan khalifah. Beliau pernah memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara perhitungan India pada dunia Islam. Beliau juga merupakan seorang penulis Ensiklopedia dalam berbagai disiplin. Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh yang pertama kali memperkenalkan aljabar dan hisab. Banyak lagi ilmu pengetahuan yang beliau pelajari dalam bidang matematika dan menghasilkan konsep-konsep matematika yang begitu populer yang masih digunakan sampai sekarang.


PERANAN DAN SUMBANGAN AL-KHAWARIZMI

Sumbangsihnya dalam bentuk hasil karya diantaranya ialah :

1. Al-Jabr wa’l Muqabalah : beliau telah mencipta pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.

2.Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau 
telah mengajukan contoh-contoh persoalan matematika dan mengemukakan 800 buah masalah yang sebagian besar merupakan persoalan yang dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.


3.Sistem Nomor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem Nomor pada zaman sekarang. Karyanya yang satu ini memuat Cos, Sin dan Tan dalam penyelesaian persamaan trigonometri , teorema segitiga sama kaki dan perhitungan luas segitiga, segi empat dan lingkaran dalam geometri.

Banyak lagi konsep dalam matematika yang telah diperkenalkan al-khawarizmi . Bidang astronomi juga membuat al-Khawarizmi terkenal. Astronomi dapat diartikan sebagai ilmu falaq [pengetahuan tentang bintang-bintang yang melibatkan kajian tentang kedudukan, pergerakan, dan pemikiran serta tafsiran yang berkaitan dengan bintang].

Pribadi al-Khawarizmi
Kepribadian al-Khawarizmi telah diakui oleh orang Islam maupun dunia Barat. Ini dapat dibuktikan bahawa G.Sarton mengatakan bahwa“pencapaian-pencapaian yang tertinggi telah diperoleh oleh orang-orang Timur….” Dalam hal ini Al-Khawarizmi. Tokoh lain, Wiedmann berkata…." al-Khawarizmi mempunyai kepribadian yang teguh dan seorang yang mengabdikan hidupnya untuk dunia sains".

Beberapa cabang ilmu dalam Matematika yang diperkenalkan oleh al-Khawarizmi seperti: geometri, aljabar, aritmatika dan lain-lain. Geometri merupakan cabang kedua dalam matematika. Isi kandungan yang diperbincangkan dalam cabang kedua ini ialah asal-usul geometri dan rujukan utamanya ialah Kitab al-Ustugusat[The Elements] hasil karya Euklid : geometri dari segi bahasa berasal daripada perkataan yunani iaitu ‘geo’ yang berarti bumi dan ‘metri’ berarti pengukuran. Dari segi ilmu, geometri adalah ilmu yang mengkaji hal yang berhubungan dengan magnitud dan sifat-sifat ruang. Geometri ini dipelajari sejak zaman firaun [2000SM]. Kemudian Thales Miletus memperkenalkan geometri Mesir kepada Yunani sebagai satu sains dalam kurun abad ke 6 SM. Seterusnya sarjana Islam telah menyempurnakan kaidah pendidikan sains ini terutama pada abad ke9M.

Algebra/aljabar merupakan nadi matematika. Karya Al-Khawarizmi telah diterjemahkan oleh Gerhard of Gremano dan Robert of Chaster ke dalam bahasa Eropa pada abad ke-12. sebelum munculnya karya yang berjudul ‘Hisab al-Jibra wa al Muqabalah yang ditulis oleh al-Khawarizmi pada tahun 820M. Sebelum ini tak ada istilah aljabar.

Diambil dari berbagai sumber.

Tokoh : Al - Khawarizmi

Read More

Siapa yang tidak mengenal salah satu pahlawan atau tokoh Proklamator Indonesia ini. Sangat bersahaja dan sederhana hingga akhir hayatnya ini itulah sosok Mohammad Hatta yang lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan. Dari ibunya, Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya. Sejak duduk di MULO di kota Padang, ia telah tertarik pada pergerakan. Sejak tahun 1916, timbul perkumpulan-perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa. dan Jong Ambon. Hatta masuk ke perkumpulan Jong Sumatranen Bond.

Sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond, ia menyadari pentingnya arti keuangan bagi hidupnya perkumpulan. Tetapi sumber keuangan baik dari iuran anggota maupun dari sumbangan luar hanya mungkin lancar kalau para anggotanya mempunyai rasa tanggung jawab dan disiplin. Rasa tanggung jawab dan disiplin selanjutnya menjadi ciri khas sifat-sifat Mohammad Hatta.

Masa Studi di Negeri Belanda
Pada tahun 1921 Hatta tiba di Negeri Belanda untuk belajar pada Handels Hoge School di Rotterdam. Ia mendaftar sebagai anggota Indische Vereniging. Tahun 1922, perkumpulan ini berganti nama menjadi Indonesische Vereniging. Perkumpulan yang menolak bekerja sama dengan Belanda itu kemudian berganti nama lagi menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Hatta juga mengusahakan agar majalah perkumpulan, Hindia Poetra, terbit secara teratur sebagai dasar pengikat antaranggota. Pada tahun 1924 majalah ini berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Hatta lulus dalam ujian handels economie (ekonomi perdagangan) pada tahun 1923. Semula dia bermaksud menempuh ujian doctoral di bidang ilmu ekonomi pada akhir tahun 1925. Karena itu pada tahun 1924 dia non-aktif dalam PI. Tetapi waktu itu dibuka jurusan baru, yaitu hukum negara dan hukum administratif. Hatta pun memasuki jurusan itu terdorong oleh minatnya yang besar di bidang politik.

Perpanjangan rencana studinya itu memungkinkan Hatta terpilih menjadi Ketua PI pada tanggal 17 Januari 1926. Pada kesempatan itu, ia mengucapkan pidato inaugurasi yang berjudul "Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen"--Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan kekuasaan. Dia mencoba menganalisis struktur ekonomi dunia dan berdasarkan itu, menunjuk landasan kebijaksanaan non-kooperatif. Sejak tahun 1926 sampai 1930, berturut-turut Hatta dipilih menjadi Ketua PI. Di bawah kepemimpinannya, PI berkembang dari perkumpulan mahasiswa biasa menjadi organisasi politik yang mempengaruhi jalannya politik rakyat di Indonesia. Sehingga akhirnya diakui oleh Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPI) PI sebagai pos depan dari pergerakan nasional yang berada di Eropa. PI melakukan propaganda aktif di luar negeri Belanda. Hampir setiap kongres intemasional di Eropa dimasukinya, dan menerima perkumpulan ini. Selama itu, hampir selalu Hatta sendiri yang memimpin delegasi.

Pada tahun 1926, dengan tujuan memperkenalkan nama "Indonesia", Hatta memimpin delegasi ke Kongres Demokrasi Intemasional untuk Perdamaian di Bierville, Prancis. Tanpa banyak oposisi, "Indonesia" secara resmi diakui oleh kongres. Nama "Indonesia" untuk menyebutkan wilayah Hindia Belanda ketika itu telah benar-benar dikenal kalangan organisasi-organisasi internasional. Hatta dan pergerakan nasional Indonesia mendapat pengalaman penting di Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial, suatu kongres internasional yang diadakan di Brussels tanggal 10-15 Pebruari 1927. Di kongres ini Hatta berkenalan dengan pemimpin-pemimpin pergerakan buruh seperti G. Ledebour dan Edo Fimmen, serta tokoh-tokoh yang kemudian menjadi negarawan-negarawan di Asia dan Afrika seperti Jawaharlal Nehru (India), Hafiz Ramadhan Bey (Mesir), dan Senghor (Afrika). Persahabatan pribadinya dengan Nehru mulai dirintis sejak saat itu.

Pada tahun 1927 itu pula, Hatta dan Nehru diundang untuk memberikan ceramah bagi "Liga Wanita Internasional untuk Perdamaian dan Kebebasan" di Gland, Swiss. Judul ceramah Hatta L 'Indonesie et son Probleme de I' Independence (Indonesia dan Persoalan Kemerdekaan). Bersama dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul Madjid Djojoadiningrat, Hatta dipenjara selama lima setengah bulan. Pada tanggal 22 Maret 1928, mahkamah pengadilan di Den Haag membebaskan keempatnya dari segala tuduhan. Dalam sidang yang bersejarah itu, Hatta mengemukakan pidato pembelaan yang mengagumkan, yang kemudian diterbitkan sebagai brosur dengan nama "Indonesia Vrij", dan kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai buku dengan judul Indonesia Merdeka. Antara tahun 1930-1931, Hatta memusatkan diri kepada studinya serta penulisan karangan untuk majalah Daulat Ra‘jat dan kadang-kadang De Socialist. Ia merencanakan untuk mengakhiri studinya pada pertengahan tahun 1932.

Kembali ke Tanah Air
Pada bulan Juli 1932, Hatta berhasil menyelesaikan studinya di Negeri Belanda dan sebulan kemudian ia tiba di Jakarta. Antara akhir tahun 1932 dan 1933, kesibukan utama Hatta adalah menulis berbagai artikel politik dan ekonomi untuk Daulat Ra’jat dan melakukan berbagai kegiatan politik, terutama pendidikan kader-kader politik pada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Prinsip non-kooperasi selalu ditekankan kepada kader-kadernya. Reaksi Hatta yang keras terhadap sikap Soekarno sehubungan dengan penahannya oleh Pemerintah Kolonial Belanda, yang berakhir dengan pembuangan Soekarno ke Ende, Flores, terlihat pada tulisan-tulisannya di Daulat Ra’jat, yang berjudul "Soekarno Ditahan" (10 Agustus 1933), "Tragedi Soekarno" (30 Nopember 1933), dan "Sikap Pemimpin" (10 Desember 1933).

Pada bulan Pebruari 1934, setelah Soekarno dibuang ke Ende, Pemerintah Kolonial Belanda mengalihkan perhatiannya kepada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Para pimpinan Partai Pendidikan Nasional Indonesia ditahan dan kemudian dibuang ke Boven Digoel. Seluruhnya berjumlah tujuh orang. Dari kantor Jakarta adalah Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Bondan. Dari kantor Bandung: Maskun Sumadiredja, Burhanuddin, Soeka, dan Murwoto. Sebelum ke Digoel, mereka dipenjara selama hampir setahun di penjara Glodok dan Cipinang, Jakarta. Di penjara Glodok, Hatta menulis buku berjudul “Krisis Ekonomi dan Kapitalisme”.

Masa Pembuangan
Pada bulan Januari 1935, Hatta dan kawan-kawannya tiba di Tanah Merah, Boven Digoel (Papua). Kepala pemerintahan di sana, Kapten van Langen, menawarkan dua pilihan: bekerja untuk pemerintahan kolonial dengan upah 40 sen sehari dengan harapan nanti akan dikirim pulang ke daerah asal, atau menjadi buangan dengan menerima bahan makanan in natura, dengan tiada harapan akan dipulangkan ke daerah asal. Hatta menjawab, bila dia mau bekerja untuk pemerintah kolonial waktu dia masih di Jakarta, pasti telah menjadi orang besar dengan gaji besar pula. Maka tak perlulah dia ke Tanah Merah untuk menjadi kuli dengan gaji 40 sen sehari.

Dalam pembuangan, Hatta secara teratur menulis artikel-artikel untuk surat kabar Pemandangan. Honorariumnya cukup untuk biaya hidup di Tanah Merah dan dia dapat pula membantu kawan-kawannya. Rumahnya di Digoel dipenuhi oleh buku-bukunya yang khusus dibawa dari Jakarta sebanyak 16 peti. Dengan demikian, Hatta mempunyai cukup banyak bahan untuk memberikan pelajaran kepada kawan-kawannya di pembuangan mengenai ilmu ekonomi, sejarah, dan filsafat. Kumpulan bahan-bahan pelajaran itu di kemudian hari dibukukan dengan judul-judul antara lain, "Pengantar ke Jalan llmu dan Pengetahuan" dan "Alam Pikiran Yunani." (empat jilid).

Pada bulan Desember 1935, Kapten Wiarda, pengganti van Langen, memberitahukan bahwa tempat pembuangan Hatta dan Sjahrir dipindah ke Bandaneira. Pada Januari 1936 keduanya berangkat ke Bandaneira. Mereka bertemu Dr. Tjipto Mangunkusumo dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Di Bandaneira, Hatta dan Sjahrir dapat bergaul bebas dengan penduduk setempat dan memberi pelajaran kepada anak-anak setempat dalam bidang sejarah, tatabuku, politik, dan lain-Iain.

Kembali Ke Jawa: Masa Pendudukan Jepang
Pada tanggal 3 Pebruari 1942, Hatta dan Sjahrir dibawa ke Sukabumi. Pada tanggal 9 Maret 1942, Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang, dan pada tanggal 22 Maret 1942 Hatta dan Sjahrir dibawa ke Jakarta. Pada masa pendudukan Jepang, Hatta diminta untuk bekerja sama sebagai penasehat. Hatta mengatakan tentang cita-cita bangsa Indonesia untuk merdeka, dan dia bertanya, apakah Jepang akan menjajah Indonesia? Kepala pemerintahan harian sementara, Mayor Jenderal Harada. menjawab bahwa Jepang tidak akan menjajah. Namun Hatta mengetahui, bahwa Kemerdekaan Indonesia dalam pemahaman Jepang berbeda dengan pengertiannya sendiri. Pengakuan Indonesia Merdeka oleh Jepang perlu bagi Hatta sebagai senjata terhadap Sekutu kelak. Bila Jepang yang fasis itu mau mengakui, apakah sekutu yang demokratis tidak akan mau? Karena itulah maka Jepang selalu didesaknya untuk memberi pengakuan tersebut, yang baru diperoleh pada bulan September 1944.

Selama masa pendudukan Jepang, Hatta tidak banyak bicara. Namun pidato yang diucapkan di Lapangan Ikada (sekarang Lapangan Merdeka) pada tanggaI 8 Desember 1942 menggemparkan 
banyak kalangan. Ia mengatakan, “Indonesia terlepas dari penjajahan imperialisme Belanda. Dan oleh karena itu ia tak ingin menjadi jajahan kembali. Tua dan muda merasakan ini setajam-tajamnya. Bagi pemuda Indonesia, ia Iebih suka melihat Indonesia tenggelam ke dalam lautan daripada mempunyainya sebagai jajahan orang kembali."

Proklamasi
Pada awal Agustus 1945, Panitia Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, dengan Soekamo sebagai Ketua dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Ketua. Anggotanya terdiri dari wakil-wakil daerah di seluruh Indonesia, sembilan dari Pulau Jawa dan dua belas orang dari luar Pulau Jawa. Pada tanggal 16 Agustus 1945 malam, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mempersiapkan proklamasi dalam rapat di rumah Admiral Maeda (JI Imam Bonjol, sekarang), yang berakhir pada pukul 03.00 pagi keesokan harinya. Panitia kecil yang terdiri dari 5 orang, yaitu Soekamo, Hatta, Soebardjo, Soekarni, dan Sayuti Malik memisahkan diri ke suatu ruangan untuk menyusun teks proklamasi kemerdekaan. Soekarno meminta Hatta menyusun teks proklamasi yang ringkas. Hatta menyarankan agar Soekarno yang menuliskan kata-kata yang didiktekannya. Setelah pekerjaan itu selesai. mereka membawanya ke ruang tengah, tempat para anggota lainnya menanti. Soekarni mengusulkan agar naskah proklamasi tersebut ditandatangi oleh dua orang saja, Soekarno dan Mohammad Hatta. Semua yang hadir menyambut dengan bertepuk tangan riuh.

Tangal 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia, tepat pada jam 10.00 pagi di Jalan Pengangsaan Timur 56 Jakarta. Tanggal 18 Agustus 1945, Ir Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia dan Drs. Mohammad Hatta diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia. Soekardjo Wijopranoto mengemukakan bahwa Presiden dan Wakil Presiden harus merupakan satu dwitunggal.

Periode Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Indonesia harus mempertahankan kemerdekaannya dari usaha Pemerintah Belanda yang ingin menjajah kembali. Pemerintah Republik Indonesia pindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Dua kali perundingan dengan Belanda menghasilkan Perjanjian Linggarjati dan Perjanjian Reville, tetapi selalu berakhir dengan kegagalan akibat kecurangan pihak Belanda. Untuk mencari dukungan luar negeri, pada Juli I947, Bung Hatta pergi ke India menemui Jawaharlal Nehru dan Mahatma Gandhi. dengan menyamar sebagai kopilot bernama Abdullah (Pilot pesawat adalah Biju Patnaik yang kemudian menjadi Menteri Baja India di masa Pemerintah Perdana Menteri Morarji Desai). Nehru berjanji, India dapat membantu Indonesia dengan protes dan resolusi kepada PBB agar Belanda dihukum.

Kesukaran dan ancaman yang dihadapi silih berganti. September 1948 PKI melakukan pemberontakan. 19 Desember 1948, Belanda kembali melancarkan agresi kedua. Presiden dan Wapres ditawan dan diasingkan ke Bangka. Namun perjuangan Rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan terus berkobar di mana-mana. Panglima Besar Soediman melanjutkan memimpin perjuangan bersenjata. Pada tanggal 27 Desember 1949 di Den Haag, Bung Hatta yang mengetuai Delegasi Indonesia dalam Konperensi Meja Bundar untuk menerima pengakuan kedaulatan Indonesia dari Ratu Juliana. Bung Hatta juga menjadi Perdana Menteri waktu Negara Republik Indonesia Serikat berdiri. Selanjutnya setelah RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bung Hatta kembali menjadi Wakil Presiden.

Periode Tahun 1950-1956
Selama menjadi Wakil Presiden, Bung Hatta tetap aktif memberikan ceramah-ceramah di berbagai lembaga pendidikan tinggi. Dia juga tetap menulis berbagai karangan dan buku-buku ilmiah di bidang ekonomi dan koperasi. Dia juga aktif membimbing gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita dalam konsepsi ekonominya. Tanggal 12 Juli 1951, Bung Hatta mengucapkan pidato radio untuk menyambut Hari Koperasi di Indonesia. Karena besamya aktivitas Bung Hatta dalam gerakan koperasi, maka pada tanggal 17 Juli 1953 dia diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia pada Kongres Koperasi Indonesia di Bandung. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971).

Pada tahun 1955, Bung Hatta mengumumkan bahwa apabila parlemen dan konsituante pilihan rakyat sudah terbentuk, ia akan mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden. Niatnya untuk mengundurkan diri itu diberitahukannya melalui sepucuk surat kepada ketua Perlemen, Mr. Sartono. Tembusan surat dikirimkan kepada Presiden Soekarno. Setelah Konstituante dibuka secara resmi oleh Presiden, Wakil Presiden Hatta mengemukakan kepada Ketua Parlemen bahwa pada tanggal l Desember 1956 ia akan meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI. Presiden Soekarno berusaha mencegahnya, tetapi Bung Hatta tetap pada pendiriannya.

Pada tangal 27 Nopember 1956, ia memperoleh gelar kehormatan akademis yaitu Doctor Honoris Causa dalam ilmu hukum dari Universitas Gajah Mada di Yoyakarta. Pada kesempatan itu, Bung Hatta mengucapkan pidato pengukuhan yang berjudul “Lampau dan Datang”. Sesudah Bung Hatta meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI, beberapa gelar akademis juga diperolehnya dari berbagai perguruan tinggi. Universitas Padjadjaran di Bandung mengukuhkan Bung Hatta sebagai guru besar dalam ilmu politik perekonomian. Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang memberikan gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang Ekonomi. Universitas Indonesia memberikan gelar Doctor Honoris Causa di bidang ilmu hukum. Pidato pengukuhan Bung Hatta berjudul “Menuju Negara Hukum”.

Pada tahun 1960 Bung Hatta menulis "Demokrasi Kita" dalam majalah Pandji Masyarakat. Sebuah tulisan yang terkenal karena menonjolkan pandangan dan pikiran Bung Hatta mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia waktu itu. Dalam masa pemerintahan Orde Baru, Bung Hatta lebih merupakan negarawan sesepuh bagi bangsanya daripada seorang politikus. Hatta menikah dengan Rahmi Rachim pada tanggal l8 Nopember 1945 di desa Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Mereka mempunyai tiga orang putri, yaitu Meutia Farida, Gemala Rabi'ah, dan Halida Nuriah. Dua orang putrinya yang tertua telah menikah. Yang pertama dengan Dr. Sri-Edi Swasono dan yang kedua dengan Drs. Mohammad Chalil Baridjambek. Hatta sempat menyaksikan kelahiran dua cucunya, yaitu Sri Juwita Hanum Swasono dan Mohamad Athar Baridjambek.

Pada tanggal 15 Agustus 1972, Presiden Soeharto menyampaikan kepada Bung Hatta anugerah negara berupa Tanda Kehormatan tertinggi "Bintang Republik Indonesia Kelas I" pada suatu upacara kenegaraan di Istana Negara. Bung Hatta, Proklamator Kemerdekaan dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Dr Tjipto Mangunkusumo, Jakarta, pada usia 77 tahun dan dikebumikan di TPU Tanah Kusir pada tanggal 15 Maret 1980.

Berikut Biodata dari Mohammad Hatta

Nama : Dr. Mohammad Hatta (Bung Hatta)
Lahir : Bukittinggi, 12 Agustus 1902
Wafat : Jakarta, 14 Maret 1980
Istri : (Alm.) Rahmi Rachim
Anak :
  • Meutia Farida
  • Gemala
  • Halida Nuriah
Gelar Pahlawan : Pahlawan Proklamator RI tahun 1986

Pendidikan :
  • Europese Largere School (ELS) di Bukittinggi (1916)
  • Meer Uirgebreid Lagere School (MULO) di Padang (1919)
  • Handel Middlebare School (Sekolah Menengah Dagang), Jakarta (1921)
  • Gelar Drs dari Nederland Handelshogeschool, Rotterdam, Belanda (1932)
Karir :
  • Bendahara Jong Sumatranen Bond, Padang (1916-1919)
  • Bendahara Jong Sumatranen Bond, Jakarta (1920-1921)
  • Ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda (1925-1930)
  • Wakil delegasi Indonesia dalam gerakan Liga Melawan Imperialisme dan Penjajahan, Berlin (1927-1931)
  • Ketua Panitia (PNI Baru) Pendidikan Nasional Indonesia (1934-1935)
  • Kepala Kantor Penasihat pada pemerintah Bala Tentara Jepang (April 1942)
  • Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (Mei 1945)
  • Wakil Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (7 Agustus 1945)
  • Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia (17 Agustus 1945)
  • Wakil Presiden Republik Indonesia pertama (18 Agustus 1945)
  • Wakil Presiden merangkap Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan (Januari 1948 - Desember 1949)
  • Ketua Delegasi Indonesia pada Konferensi Meja Bundar di Den Haag dan menerima penyerahan kedaulatan dari Ratu Juliana (1949)
  • Wakil Presiden merangkap Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Kabinet Republik Indonesia Serikat (Desember 1949 - Agustus 1950)
  • Dosen di Sesko Angkatan Darat, Bandung (1951-1961)
  • Dosen di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta (1954-1959)
  • Penasihat Presiden dan Penasihat Komisi IV tentang masalah korupsi (1969)
  • Ketua Panitia Lima yang bertugas memberikan perumusan penafsiran mengenai Pancasila (1975)
Sumber :
- http://www.eramuslim.net/?buka=show_biografi&id=22
http://www.ghabo.com/gpedia/index.php/Mohammad_Hatta

Tokoh : Dr. Mohammad Hatta (Bung Hatta)

Read More

Rabu, 15 Oktober 2014

If one day your friend asked, “Have you ever seen a dinosaur?” and you said “Yeah, sure! At the movie…!” then you really have to pack your bag and go straight to Komodo National Park (Taman Nasional Komodo), East Nusa Tenggara (NTT), Indonesia. Because what’s you’re going to experience is the real deal!
Unforgettable adventure with the Komodo Dragons
Komodo dragon (Varanus komodoensis) is the closest prehistoric creature that we can still see alive, not just from the Jurassic Park movie. Komodo has muscular body, with almost 10 feet (3 meters) in length and more than 300 pounds (136 kilograms) weight, Komodo dragons are definitely the biggest lizard on earth.
Komodo Dragons are very athletic. They can run fast, climb a tree, swim, dive, and in the end they got very hungry and get to eat… and then they eat a lot (almost 80% of the prey) in a single feeding. If any animal can run away from Komodo Dragons attack, they  won’t survive for long. Komodo dragons tongue is very deadly, because it contains some gross bacteria that kills. You really don’t want to kiss them! Weird thing is, despite the toxicity of a Komodo Dragon’s bite, Komodo Dragons bitten by their own species seem unaffected by the bacteria. That’s not fair! :D
The only place you can find Komodo Dragon living in his natural habitat, is in Komodo Islands, Indonesia. It’s the most unique eco-tourism destination in the world. To get there, the easiest way is to go to Denpasar, Bali and use airplane from there to the nearest city to the island, Labuan Bajo. From Labuan Bajo, you can rent a boat to start the adventure in the islands. Make sure you visit the island around July – October, because the dragon likes it hot!
In the island, you can immediately start the journey to watch the life of Komodo Dragons, enjoying the suspense of Komodo Dragon’s arrival, exploring the land (guided by the trained park guide armed with a branch with a forked end that were used to poke Komodo Dragons in the nose), walking through the dry savannah, smell the beautiful flowers and spoil your eyes with the breathtaking view of the beach and the hills. It’s almost like a wonderful journey to the prehistoric past!
Taste of Paradise
Who knew! Komodo Dragon has perfectly choose to life in a peaceful paradise :D One of the most famous beach in Komodo Islands is the Pink Beach. It has pink sand, the perfect blue sea and the green hills. You will want to spend your time a little more longer here. Don’t forget to use your sunblock :)
The unique plants and other wild animals
In 1980, Komodo Islands (consist of Komodo, Rinca and Padar Island) was declared National Park and a UNESCO World Heritage Site to protect the distinctive animal, Komodo dragons, and other fauna and flora that make up their environment. That’s why, here you can also see wild pigs, buffalo, eagle, and also beautiful native trees and flowers.
The Komodo National Park administrative offices are located in Labuan Bajo in west Flores. An information center and travel agents where transportation to and from the Park can be arranged are also found in Labuan Bajo. The majority of tourists to the Park pass through the Loh Liang ranger station nestled in the sweeping arc of Slawi Bay on Komodo island. This is the largest facility in Komodo National Park with bungalows and rooms, a restaurant and a dormatory for the park rangers.
The most popular tourist activity is a hike to the Banugulung viewing area, a two-hour roundtrip level walk that originates from Loh Liang. Hikes to other areas of Komodo are also possible, and vary from one to two days: Gunung Ara, Poreng, Loh Sebita, Gunung Sata libo, Soro Masangga. On longer walks overnight accommodation can be arranged at ranger posts at Loh Sebita and Loh Genggo. For certified divers there is a compressor and diving equipment available for hire at Loh Liang as well as masks and fins for snorkellers. Handicrafts made in the nearby village of Komodo are for sale at the arrival jetty.
The hiking on Rinca is less strenuous than that on Komodo, and has the added attraction of viewing the wild horses and monkeys which are not found on Komodo. On Rinca wild buffalo are more common and easily seen as well. On the north side of the island, behind Rinca village, is a large cave with a resident bat colony. Rangers at both Loh Liang and Loh Buaya are readily available to lead walks, and are knowledgeable about the local fauna and birdlife.
The under water glory 
Not only great on the land, Komodo Islands also have a great under water scene. The variety of marine life for scuba diving in Komodo rivals the world’s best dive destinations. This is the world’s epicentre for marine diversity and you’ll see loads of stuff here on a diving cruise that you just won’t see anywhere else in the world, from sunfish, mantas, dolphins and eagle rays to pygmy seahorses, ornate ghost pipefish, clown frogfish, nudibranchs and blue-ringed octopus, all at home amongst a spectacular range of colourful sponges, sea squirts, tunicates and corals. Komodo Islands is simply the best place to dive!
Best sunset
Enjoy sunset view with the best scenery of Komodo islands, it’s peaceful and calm. Take some pictures to upload on your photo gallery  and enjoy a sip of coffee to wrap the day.
Learn new culture
After you’re busy taking Komodo photos, you can relax for a while and mingle in Labuan Bajo local market. Buy anything local, like souvenirs or cultural accessories. Get in touch with the smiling and happy people, accept their generosity, learn some new phrases and get to know their culture. You always can find some great values in them.
I’ve spent years of my teen life in NTT and I’ve travelled to some of the most interesting places there. I still can feel the amazement when I saw endless beautiful savana, I can almost see some horses running around the dry grass and some cockatoo flying right above my head. It’s just too exotic and every time I remember it, I just want to go back! You’d know how it feels :D
Komodo National Park is currently among three destination in Indonesia that has been  qualified in the New 7 Wonders of Nature campaign held by the New 7 Wonders Foundation (two other candidates is Lake Toba and Krakatau Island). You may support Komodo National  Park to become the New 7 Wonders of Nature by voting through the following the URL:
Have a great adventure!
Note: This article is also submitted to Bubu Awards V06Alhamdulillah I win the competition. Click here to read my creative process of writing this post.
Image Sources:
http://www.flickr.com/photos/thejerk/292140488/in/set-72157600175423244/
http://www.flickr.com/photos/thejerk/292161411/in/set-72157600175423244/
http://www.flickr.com/photos/odesya/3230371453/
http://www.flickr.com/photos/abra_kadabra/3214984666/
http://www.flickr.com/photos/komodo_underwater/3612758085/in/set-72157619533201724/
http://www.flickr.com/photos/raxzanema/2599106923
http://www.flickr.com/photos/pat_cahalan/357623385/
Article Sources:
http://www.indonesia.travel/destination/37/komodo
http://www.komodonationalpark.org/
http://www.komodo-gateway.org/getthere.html
http://www.dive-the-world.com/diving-sites-indonesia-komodo.php
- See more at: http://www.salsabeela.com/2009/06/23/best-eco-tourism-destination-komodo-national-park/#sthash.W3cQeu5l.dpuf

Source and article is taken from BUBU Awards V06 www.salsabeela.com

Wisata : Komodo National Park (English)

Read More

Selasa, 14 Oktober 2014

Institute for Economics and Peace (IEP — Institut untuk Ekonomi dan Perdamaian) yang berpusat di Australia kembali merilis The Global Peace Index, sebuah daftar berisi negara-negara terdamai di dunia. Dalam daftar tersebut ada 162 negara yang diurutkan berdasarkan berbagai sumber, seperti Bank Dunia dan beberapa organisasi PBB. Perdamaian menurut The Global Peace Index didasarkan pada 22 indikator, antara lain ada atau tidaknya konflik bersenjata, tinggi rendahnya kekerasan terbuka dan kejahatan terorganisir, tinggi rendahnya anggaran belanja militer, seberapa kuatnya peran polisi, dan eksis tidaknya sistem pemerintahan yang demokratis.
Daftar 20 negara paling damai yang mungkin bisa jadi pilihan tempat tinggalmu kelak. Yuk, simak!

1. Islandia



Di Islandia penduduknya nggak ada yang buta huruf via en.wikipedia.org
Lepas dari pemandangan alamnya yang luar biasa, Islandia ternyata punya prestasi nggak kalah keren. Semua penduduknya – yang berjumlah 300.000 orang – nggak ada yang buta huruf. Populasi yang berpendidikan tersebut juga punya toleransi yang baik terhadap kaum minoritas.
Di Islandia, angka pembunuhan adalah 1,8 per 100.000 penduduk atau sangat rendah. Bandingkan dengan Amerika Serikay, yang mencatat angka 5,8 per 100.000 penduduk setiap tahunnya.

2. Denmark

orang Denmark kabarnya jadi yang paling bahagia di dunia
Orang Denmark kabarnya jadi yang paling bahagia di dunia via rileyinthestateofdenmark.wordpress.com
Orang Denmark disebut sebagai yang paling bahagia di dunia. Angka motivasi para pekerjanya sangat tinggi. Bahkan, diberlakukan juga sistem kesejahteraan yang bikin iri hampir semua penduduk dunia. Meskipun pajak di Denmark tinggi, uang tersebut dibelanjakan untuk membuat fasilitas umum sehingga orang Denmark bisa hidup santai dan terorganisir.

3. Selandia Baru

Selandia Baru ternyata minim pencemaran
Selandia Baru ternyata minim pencemaran via motorbikeholidaysnz.co.nz
Selandia Baru adalah salah satu negara yang paling minim pencemaran. 90% imigran di Selandia Baru dipastikan akan merekomendasikan negara tersebut kepada keluarga dan teman-teman mereka.
Orang-orang Selandia Baru juga sering dapat cuti lho, sehingga mereka bisa punya lebih banyak waktu untuk menikmati pemandangan dan fasilitas olahraga di negara Kiwi ini.

4. Austria

di Austria, sebotol anggur harganya cuma $4
Di Austria, sebotol anggur harganya cuma $4 via majesticity.wordpress.com
Remaja Austria bisa ikut pemilu di usia 16 tahun, tetapi mereka baru bisa minum alkohol di usia 18 tahun. Austria menawarkan lingkungan yang bersih, sistem transportasi yang mudah dan lancar, serta tingkat kejahatan yang rendah pula. Kabarnya, kamu bisa mendapatkan sebotol anggur hanya dengan $4 atau sekitar 40.000 perak aja lho!

5. Swiss

rata-rata orang Swiss hidup sehat dan bahagia
Rata-rata orang Swiss hidup sehat dan bahagia via www.theguardian.com
Rahasia kenapa orang Swiss rata-rata sehat dan bahagia adalah karena pemerintah menyediakan fasilitas pendidikan, pekerjaan, dan pelayanan kesehatan yang sangat baik.
Seperti diketahui, Swiss termasuk negara yang perekonomiannya paling stabil dengan rata-rata angka inflasi yang rendah. Selain sangat terbuka pada para pendatang, Swiss juga menjamin kebebasan beragama bagi semua warganya.

6. Jepang

di Jepang, budaya dan teknologi saling melengkapi
Di Jepang, budaya dan teknologi saling melengkapi via hepinews.com
Tak perlu khawatir soal toilet bersih jika berkunjung ke Jepang. Negara yang terkenal dengan bunga Sakura ini emang terkenal bersih. Di Jepang, budaya dan teknologi bisa saling melengkapi sehingga mungkin bisa membuat negara-negara lain iri. Sekalipun ada yang bilang bahwa orang Jepang terkenal keras, nyatanya mereka bisa membangun negara berteknologi tinggi dan damai dalam waktu singkat.

7. Finlandia

di Finlandia hampir nggak ada korupsi
Di Finlandia hampir nggak ada korupsi via www.getintravel.com
Kalau kamu nggak keberatan tinggal di negara dengan musim dingin yang relatif lama, mungkin Finlandia bisa jadi pilihan. Di negara ini hampir nggak ada korupsi dan perbedaan kelas di masyarakatnya sangat kecil. Sementara, persamaan gender sangat dijunjung tinggi di Finlandia.
Punya sistem pendidikan praktis terbaik di dunia, anak-anak Finlandia hidup dengan udara dingin yang bersih dan segar serta tingkat ADHD (gangguan perkembangan pada anak) yang sangat rendah.

8. Kanada

pendapatan rata-rata orang Kanada 280 juta/tahun
Pendapatan rata-rata orang Kanada 280 juta/tahun via megahdwall.com
Tahu nggak sih kalau pendapatan rumah tangga di Kanada rata-rata adalah $28.000 atau sekitar 280 juta per tahun? Ini adalah salah satu yang tertinggi di dunia, bahkan salah satu yang tertinggi di antara negara-negara OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) lainnya. Jadi, dari segi ekonomi dan alamnya, Kanada emang cocok banget jadi pilihan tempat untuk rumah idamanmu di masa depan.

9. Swedia

Swedia punya standar hidup yang tinggi
Swedia punya standar hidup yang tinggi via nth-mobile.com
Yup, Swedia masuk jajaran sepuluh besar negara paling damai yang bisa jadi pilihan tempat tinggalmu. Jika kamu ingin menikmati musim dingin bersalju sekaligus musim panas yang keren maka Swedia adalah pilihan yang tepat. Standar hidup yang tinggi menjadikan Swedia termasuk negara dengan kehidupan sosial yang baik. Negara ini juga terkenal dengan pemerintahan yang bersih dan media-media yang independen.

10. Belgia

Belgia letaknya dekat dengan Paris dan London
Belgia letaknya dekat dengan Paris dan London via www.alltouristattractions.org
Negara ini paling cocok buat kamu yang doyan minum bir dan makan coklat. Selain itu, cocok juga buat kamu yang suka banget sama hujan. Belgia adalah negara dengan banyak kota tua yang indah, dengan museum dan bangunan-bangunan kuno yang sangat terawat. Belgia juga sangat dekat dengan Paris, Amsterdam, dan London, sehingga memudahkan kamu yang suka jalan-jalan. Hanya 70 menit perjalanan dengan kereta cepat kamu udah bisa sampai di London lho!

11. Norwegia

Norwegia termasuk negara aman di dunia
Norwegia termasuk negara aman di dunia via www.pointsandtravel.com
Norwegia termasuk negara paling aman dengan jumlah penjara yang sangat sedikit. Sementara, tingkat kesejahteraan dan kebahagiaan di negara ini juga sangat tinggi. Allemannsretten adalah hukum nasional Norwegia yang menjamin kebebasan penduduknya untuk menikmati alam. Misalnya, kamu ingin berkemah, berenang di danau, mengambil air, atau melakukan aktivitas di alam lainnya.
Norwegia mampu melindungi hak-hak rakyatnya sekaligus menobatkan diri sebagai salah satu negara paling indah di dunia

12. Irlandia

orang Irlandia terkenal ramah dan menyenangkan
Orang Irlandia terkenal ramah dan menyenangkan via nexttriptourism.com
Kabarnya, orang-orang Irlandia itu sangat ramah dan menyenangkan lho. Selain itu, pemandangan alamnya terkenal menakjubkan. Irlandia punya angka kematian paling rendah di antara negara-negara di Britania Raya. Selain nggak pernah mengalami bencana gempa bumi, penduduk Irlandia juga sangat menyukai bertani dan berkuda.

13. Slovenia

Slovenia adalah negara ramah anak
Slovenia adalah negara ramah anak via nexttriptourism.com
Negara yang satu ini mendapat nilai lebih tinggi daripada Inggris sebagai negara paling ramah anak menurut UNICEF. Slovenia punya wilayah pedesaan yang indah dan berbagai makanan khas yang dipengaruhi tradisi Itali serta beberapa negara tetangga di sekitarnya.
Uniknya, kamu mungkin akan merasa sangat nyaman tinggal di sini karena hanya ada 1000 orang yang dipenjara dari total populasi keseluruhan Slovenia sebanyak 2 juta jiwa.

14. Republik Ceko

orang Ceko sangat mencintai musik, seni, dan sejarah
Orang Ceko sangat mencintai musik, seni, dan sejarah via www.statravel.com
Republik Ceko memiliki kekayaan musik tradisional yang luar biasa. Ceko memang sangat bangga pada kekayaan sejarah, seni, dan musik. Orang-orang Ceko senang menghabiskan waktu untuk menonton pertunjukan teater sambil menikmati kudapan tradisional mereka. Selain itu, orang Ceko juga sangat suka minum bir. Salah satu yang  cukup unik adalah adanya 34% penduduk Ceko yang mengaku atheis.

15. Jerman

Jerman juga menghargai sejarah, seni, dan musik
Jerman juga menghargai sejarah, seni, dan musik via www.bhmpics.com
Satu lagi negara yang demikian menghargai sejarah, seni, dan musik sebagai tradisi. Yup, Jerman memang harus masuk daftar negara paling damai dan nyaman di dunia.
Negara ini punya standar hidup tinggi dan organisasi masyarakat yang bisa berjalan baik. Wisata alam, pasar tradisional, dan pemandangan kota-kota wisata seperti dalam dongeng akan membuatmu semakin bersemangat tinggal di negara pemenang Piala Dunia 2014 ini.

16. Australia

negara Australia makmur akibat sektor pertambangan
Negara Australia makmur akibat sektor pertambangan via en.wikipedia.org
Tempat yang cocok buat kamu yang pengen awet muda dan hidup sehat. Yup, Australia punya udara bersih, segar, dan iklim yang bagus. Di negara ini, harapan hidup penduduknya mencapai umur 82 tahun.
Selain itu, perekonomian Australia terbilang cukup mapan karena bergantung pada sektor pertambangan. Well…orang-orang yang ramah dan kekayaan alam yang luar biasa membuat Australia patut diperhitungkan.

17. Singapura

Singapura jadi kota paling tertib di dunia
Singapura jadi kota paling tertib di dunia via www.switch.ae
Disebut-sebut sebagai negara-kota paling tertib di dunia, Singapura punya pemandangan yang terawat dan cantik. Singapura juga berada dalam gerakan terdepan dalam hal penghijauan sektor energi, konservasi air, dan lingkungan. Negara ini juga terkenal ramah menyambut kedatangan turis asing.

18. Portugal

kehidupan di Portugal sangat santai dan tingkat kejahatan rendah
Kehidupan di Portugal sangat santai dan tingkat kejahatan rendah via www.thisiscolossal.com
Portugal adalah surga bagi para pemain golf karena tersedia banyak lapangan golf kelas dunia yang menawarkan pemandangan pantai. Iklim di Portugal yang hangat juga sangat mendukung perkembangan sektor pariwisatanya.
Di negara ini, tingkat kejahatan rendah dan ritme kehidupannya sangat santai. Jadi, buat kamu yang ingin menikmati masa tua dengan hidup santai boleh banget pindah ke Portugal.

19. Qatar

Qatar punya gedung-gedung luar biasa
Qatar punya gedung-gedung luar biasa via dubaimetro.eu
Salah satu negara terkaya di dunia dimana bensin mungkin akan lebih murah daripada air. Yup, Qatar adalah negara yang siap memanjakan kamu dengan berbagai fasilitas mewah. Pemandangan berupa gedung-gedung pencakar langit membuatmu yakin kalau negara ini emang modern banget.
Caveat: Mempersiapkan Piala Dunia 2022, PBB memperkirakan bahwa nantinya Qatar akan dikunjungi lebih dari 500 imigran setiap harinya sehingga sangat mungkin terjadi masalah-masalah pada layanan fasilitas umumnya.

20. Bhutan

Bhutan, negaranya para biksu
Bhutan, negaranya para biksu via www.theatlantic.com
Pemerintah Bhutan menyadari bahwa kebahagiaan hidup rakyatnya nggak bisa diukur dengan berapa banyak mobil atau supermarket. Tapi, lebih pada urusan kesehatan, kesejahteraan, dan pendidikan bagi masyarakatnya.
Bhutan adalah negara yang sebagian besar penduduknya menganut agama Budha. Letaknya di pegunungan Himalaya dekat dengan India dan China. Namun, sebagai negara monarki Bhutan tengah berjuang membentuk pemerintahan yang benar-benar demokratis. Selain itu Bhutan juga menghadapi tantangan dalam meningkatkan efektivitas program urbanisasi-nya.


Nah guys, kira-kira kenapa ya Indonesia nggak masuk jajaran negara-negara paling aman di dunia?? Padahal, untuk urusan keindahan dan kekayaan alam kita nggak kalah lho sama negara-negara di atas. Yup, faktanya masih terlalu banyak kekerasan, ketidakadilan, dan konflik yang terjadi di negara kita. Jadi, tugas kita dan generasi selanjutnya untuk menjadikan Indonesia jadi lebih baik dan lebih damai ya! Sekian...

Sumber : Wikipedia & berbagai sumber lainya.

INFO : Daftar Negara Paling Damai Di Dunia

Read More