Kamis, 18 September 2014

Sekarang saya mau share tempat wisata yang asik nih buat liburan keluarga. Letaknya di daerah Banjarnegara dan Wonosobo, Banjarnegara tempat dimana saya lahir dan dibesarkan. Yuk kita mulai saja.

Negeri di atas awan. Surga tersembunyi di Pulau Jawa. Dua kalimat inilah yang sering ditujukan untuk menggambarkan keindahan Dataran Tinggi Dieng. Bagi para pencinta alam, Anda wajib memasukkan Dataran Tinggi Dieng ke daftar tempat yang wajib Anda kunjungi. Nah, berikut tujuh tempat di Dieng yang sudah terkenal karena keindahannya.

1. Telaga Warna

Telaga Warna
Telaga Warna
Daya tarik dari Telaga Warna ini tentunya adalah warnanya. Sekali waktu Anda bisa melihat telaga ini berwarna hijau, di waktu yang lain menjadi warna kuning, pink, biru, dan warna-warna pelangi. Fenomena ini dapat terjadi karena air di telaga ini memiliki kandungan sulfur (belerang) yang cukup tinggi. Saat tertimpa cahaya matahari, air di Telaga Warna akan terlihat berwarna-warni. Telaga Warna ini dikelilingi oleh bukit-bukit tinggi yang menambah pesona keindahannya. Waktu terbaik untuk mengunjungi Telaga Warna adalah pagi hingga siang hari. Di sore hari, kabut kerap kali turun sehingga menghalangi pemandangan indah Telaga Warna. Telaga Warna berlokasi di Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

2. Bukit Sikunir

Bukit Sikunir
Bukit Sikunir
Bukit Sikunir adalah salah satu lokasi terbaik di dunia untuk melihat sunrise, walaupun belum setenar Bromo. Para wisatawan dapat melakukan trekking di jalan setapak yang cukup berbatu untuk mencapai puncak Bukit Sikunir. Demi keamanan sebaiknya Anda menggunakan pemandu saat mendaki Bukit Sikunir. Apalagi karena di sisi kiri jalan terdapat jurang yang cukup dalam. Suhu udara yang berkisar 10 – 15 derajat Celcius juga menjadi tantangan tersendiri. Namun segala perjuangan ini dijamin akan terbayar saat kita menyaksikan langit yang kuning keemasan saat matahari terbit. Waktu yang paling tepat untuk melihat matahari terbit di Bukit Sikunir adalah pada musim kemarau sekitar bulan Juli-Agustus.

3. Kawah Sikidang

Kawah Sikidang
Kawah Sikidang
Konon, kawah ini memiliki hobi berpindah-pindah tempat. Kawah Sikidang adalah adalah salah satu kawah vulkanik yang masih aktif hingga saat ini. Hijaunya alam Dieng serta-merta lenyap saat Anda memasuki kawasan Kawah Sikidang ini, berganti dengan hamparan tanah tandus. Pengunjung harus berhati-hati saat mengunjungi Kawah Sikidang. Lubang bekas kawah terdapat di mana-mana, di beberapa tempat tanahnya basah dengan air yang bergolak mendidih. Tanah-tanah ini sangat berbahaya bila terinjak karena kita bisa terperosok. Dan di ujung kompleks, sebuah kolam besar dengan air yang bercampur lumpur abu-abu terus menggelegak dan mengepulkan asap putih. Sebuah pagar bambu dibangun untuk menjadi pengaman. Bau belerang tajam menyengat. Indah, namun berbahaya. Mungkin itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan Kawah Sikidang.

4. Sumur Jalatunda

sumur jalatunda
sumur jalatunda
Jangan bayangkan sumur bulat dari batu dengan kerekan timba. Sumur yang terletak di esa Wisata Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara ini memiliki diameter 90 meter. Diduga, Sumur Jalatunda merupakan sebuah kepundan yang terbentuk dari letusan gunung berapi jutaan tahun yang lalu. Kawah atau kepundan ini lalu terisi air sehingga bentuknya menyerupai sumur. Untuk menikmati pesona Sumur Jalatunda, pengunjung sebelumnya harus mendaki 257 anak tangga terlebih dahulu. Hal lain yang membuat Sumur Jalatunda ini menarik adalah mitos bahwa bila kita berhasil melempar batu ke sumur, maka permohonan kita akan terkabul. Namun batunya bukan sembarang batu. Batunya haruslah batu kerikil beralas karung yang dijual oleh anak-anak di sekitar lokasi sumur. Sedikit trik wisata untuk menarik pengunjung, mungkin?

5. Bukit Teletubbies /Gunung Prau

Bukit Teletubbies Gunung Prau
Bukit Teletubbies Gunung Prau
Padang Bunga Gunung Prau
Padang Bunga Gunung Prau
Ingat Tinky Winky, Dipsy, Lala dan Po? Ingat bagaimana Teletubbies berlarian di bukit-bukit? Dieng memiliki Bukit Teletubbies di puncak Gunung Prau. Gunung Prau merupakan puncak tertinggi di daerah Pegunungan Dieng (2.500 mdpl) dengan keindahan yang luar biasa dibandingkan bukit-bukit di sekitarnya. Lautan bunga-bunga liar semacam bunga aster tumbuh di hamparan hijaunya bukit. Bukit-bukit kecil pun tersebar dari utara hingga selatan. Bukit-bukit kecil inilah yang disebut sebagai Bukit Teletubbies. Puncak Gunung Prau pun menjadi spot yang sangat menarik untuk melihat sunrise ataupun sunset.

6. Candi Arjuna

Candi Arjuna
Candi Arjuna
Kompleks Candi Arjuna merupakan candi hindu tertua di Pulau Jawa. Candi Arjuna diperkirakan dibangun pada tahun 809 M dan merupakan tempat pemujaan Dewa Siwa. Kompleks Candi Arjuna ditemukan kembali oleh seorang tentara Inggris bernama Van Kinsbergen pada tahun 1814. Candi ini ditemukan dalam kondisi terendam di air rawa-rawa. Proses pengeringannya baru dilakukan 40 tahun kemudian. Candi-candi ini kemudian diberi nama sesuai dengan tokoh pewayangan oleh penduduk sekitar. Candi utamanya adalah Candi Arjuna. Candi Arjuna ini berhadapan dengan Candi Semar. Sedangkan di sebelah kiri Candi Arjuna berjajar Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. Salah satu keunikan lainnya di Candi Arjuna ini adalah tanah berumput di sekeliling candi terasa empuk dan membal. Rasanya seperti berjalan di atas busa. Hal itu disebabkan kandungan air yang tinggi di tanah sekeliling candi yang dulunya adalah rawa-rawa.

7. Telaga Menjer

Telaga Menjer
Telaga Menjer
Telaga Menjer memang masih kalah pamor dibandingkan Telaga Warna. Namun Telaga Menjer memiliki kecantikan yang sangat sayang bila kita lewatkan. Berada di kaki pegunungan Dieng, Telaga Menjer juga menawarkan kedamaian pada setiap pengunjungnya. Hawanya sejuk dan suasananya sunyi. Sesekali yang terdengar hanyalah kicauan burung. Di Telaga Menjer kita dapat menaiki perahu-perahu kecil sembari menikmati keindahan alam nan eksotis. Kita juga dapat mencoba memancing. Telaga Menjer ini juga digunakan untuk PLTA.
Itulah pesona alam Dataran Tinggi Dieng. Menyaksikan keindahan alam Dieng akan membuat Kita semakin menyadari betapa indahnya bumi Indonesia ciptaan Tuhan kita. Karena itu kita harus senantiasa menjaga kelestariannya. Mari menjelajah keindahan alam Indonesia. Merdeka!! Hehe. . .
Sumber : Wikipedia

Wisata : Pesona Alam Dataran Tinggi Dieng

Read More

Rabu, 17 September 2014

Penampilan dan perawakan yang gagah, sesekali ia melempar senyum ketika ada kunjungan atau meninjau keadaan warga di saat ia duduk sebagai  wakil presiden Republik Indonesia. Bukan saja murah menyapa dan senyum, yah beliau begitu familiar di era tahun 1993 sampai dengan 1998, Cak Su walau usianya telah senja dan sudah lama meninggalkan percaturan politik kekuasaan, tetapi ia masih konsisten dengan keutuhan NKRI.

Semasa kecil, ia terpaksa tidak melanjutkan sekolah dan memilih berjualan koran dan rokok demi mempertahankan hidup serta kebutuhan ekonomi keluarga, sebab di masa-masa itu agresi militer Belanda memporak porandakan ekonomi keluarga dan Indonesia pada umumnya. Jalan hidup-nya bukan saja putra dari pasangan pasangan Soebandi dan Mardeyah, tetapi ternyata ia tumbuh dan besar menjadi Putra Bangsa.  Diusia yang terbilang muda, kurang lebih  13 tahun ia sudah bergabung dengan Batalyon Poncowati tetapi tidak diterima dan diberikan tugas lain sebagai kurir  yang bertugas mencari informasi ke daerah-daerah yang diduduki oleh tentara Belanda serta mengambil obat untuk Angkatan Darat Indonesia.

Disaat keadaan keamanan negara berangsur membaik, ini dikarenakan Belanda kalah, ia pun kembali melanjutkan pendidikannya.  Pada tahun pada 1956, ia diterima menjadi taruna di Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad), Pengalaman Militer Try Sutrisno pertama adalah pada tahun 1957, ketika ia berperang melawan Pemberontakan PRRI.  Sebelum menjadi ajudan Soeharto, Tri Sutrisno sudah mengenal lebih dahulu di masa Operasi Pembebasan Irian Barat tahun 1962, ketika itu Mayor Jenderal Soeharto ditunjuk  Presiden Soekarno menjadi Panglima Komando Mandala yang berpangkalan di Sulawesi.

Pada tahun 1974, Try terpilih menjadi ajudan Presiden Suharto di saat ini-lah karir suami dari Tuti Sutiawati yang dinikahinya 21 Januari 1961 itu meroket karir-nya. Pada tahun 1978, Try diangkat ke posisi Kepala Komando Daerah Staf di KODAM XVI / Udayana. Setahun kemudian, ia akan menjadi Panglima Daerah KODAM IV / Sriwijaya.  Dan empat tahun kemudian, ia diangkat ke Panglima Daerah KODAM V / Jaya dan ditempatkan di Jakarta.

Februari 1993, bulan yang sama bahwa Try dipecat dari posisinya dan sebulan sebelum Majelis Permusyawaratan Rakyat yang (MPR) dijadwalkan bertemu untuk memilih presiden baru dan Wakil Presiden, anggota Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrasi Indonesia dengan cepat menyetujui nominasi Try sebagai Golkar berjuang dalam memberitahu anggotanya bahwa Golkar tidak dicalonkan Try Sutrisno sebagai Wakil Presiden.

Tokoh : Try Sutrisno (Wakil Presiden RI 1993-1998)

Read More

Mohandas Karamchand Gandhi (2 Oktober 186930 Januari 1948) juga dipanggil Mahatma Gandhi (bahasa Sansekerta: "jiwa agung") adalah seorang pemimpin spiritual dan politikus dari India.
Pada masa kehidupan Gandhi, banyak negara yang merupakan koloni Britania Raya. Penduduk di koloni-koloni tersebut mendambakan kemerdekaan agar dapat memerintah negaranya sendiri.
Gandhi adalah salah seorang yang paling penting yang terlibat dalam Gerakan Kemerdekaan India. Dia adalah aktivis yang tidak menggunakan kekerasan, yang mengusung gerakan kemerdekaan melalui aksi demonstrasi damai.
BIOGRAFI
Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di negara bagian Gujarat di India. Beberapa dari anggota keluarganya bekerja pada pihak pemerintah. Saat remaja, Gandhi pindah ke Inggris untuk mempelajari hukum. Setelah dia menjadi pengacara, dia pergi ke Afrika Selatan, sebuah koloni Inggris, di mana dia mengalami diskriminasi ras yang dinamakan apartheid. Dia kemudian memutuskan untuk menjadi seorang aktivis politik agar dapat mengubah hukum-hukum yang diskriminatif tersebut. Gandhi pun membentuk sebuah gerakan non-kekerasan.
Ia mengawali karirnya sebagai seorang pengacara di Afrika Selatan, di mana ia menemukan berbagai persoalan rasial untuk pertama kalinya. Suatu ketika, dalam perjalanan di atas kereta api menuju Pretoria, Gandhi diminta meninggalkan kursi penumpang kelas satu yang ditumpanginya meskipun ia telah membayar tiketnya. Kondektur kereta yang berkulit putih itu dengan sinis mengatakan bahwa selain orang kulit putih tidak diperkenankan menempati kursi kelas utama. Tetapi Gandhi menolak dan bersikeras untuk tetap menempati kursi yang telah dibayarnya itu. Karena penolakan ini, sang kondektur menurunkannya di sebuah stasiun kecil.
Konon, itulah salah satu kejadian yang kemudian membuatnya selalu berjuang untuk keadilan. Dia selalu mencontohkan bahwa kita dapat melawan ketidak adilan tanpa melakukan kekerasan. Semasa di Afrika Selatan-lah Gandhi mulai mengembangkan idenya yang disebut Ahimsa atau anti-kekerasan, dan mengajarkan orang-orang India yang hidup di sana bagaimana menerapkan Ahimsa untuk mengatasi berbagai ketidak adilan yang mereka alami. Metode yang disebut juga sebagai perlawanan pasif atau anti-bekerjasama dengan mereka yang melakukan ketidak-adilan. Gandhi yakin bahwa, dengan menolak-bekerjasama, si oknum akhirnya akan menyadari kesalahannya
dan kemudian menghentikan sikap tak adilnya.
Ketika kembali ke India, dia membantu dalam proses kemerdekaan India dari jajahan Inggris; hal ini memberikan inspirasi bagi rakyat di koloni-koloni lainnya agar berjuang mendapatkan kemerdekaannya dan memecah Kemaharajaan Britania untuk kemudian membentuk Persemakmuran.
Rakyat dari agama dan suku yang berbeda yang hidup di India kala itu yakin bahwa India perlu dipecah menjadi beberapa negara agar kelompok yang berbeda dapat mempunyai negara mereka sendiri. Banyak yang ingin agar para pemeluk agama Hindu dan Islam mempunyai negara sendiri. Gandhi adalah seorang Hindu namun dia menyukai pemikiran-pemikiran dari agama-agama lain termasuk Islam dan Kristen. Dia percaya bahwa manusia dari segala agama harus mempunyai hak yang sama dan hidup bersama secara damai di dalam satu negara.
Pada 1947, India menjadi merdeka dan pecah menjadi dua negara, India dan Pakistan. Hal ini tidak disetujui Gandhi.
Sementara Pergerakan terus berlangsung, Gandhi tetap melanjutkan pencariannya akan kebenaran dan merancang strategi yang sesuai untuk menghadapi musuh. Ia menyebutnya Satyagraha - Penegakan Kebenaran. Gandhi yakin bahwa dengan melihat penderitaan seseorang yang menegakkan kebenaran akan memberi pengaruh dan akan menyentuh nurani pelaku kesewenangan (musuh). Satyagraha kemudian dijalankan secara luas dan efektif dalam perjuangan kemerdekaan. Perjuangan ini akhirnya mencapai satu titik dimana Inggris tak sanggup bertahan menentang ribuan massa rakyat yang menetangnya, aksi-damai yang menuntut kemerdekaan. Betapapun, Gandhi yakin kepada setiap usaha dan perjuangan yang dilakukan oleh mereka yang dibimbing langsung olehnya dalam menjalankan Satyagraha, dan karena ajaran dan pelatihan Satyagraha inilah perjuangannya membawa hasil.
Prinsip Gandhi, satyagraha, sering diterjemahkan sebagai "jalan yang benar" atau "jalan menuju kebenaran", telah menginspirasi berbagai generasi aktivis-aktivis demokrasi dan anti-rasisme seperti Martin Luther King, Jr. dan Nelson Mandela. Gandhi sering mengatakan kalau nilai-nilai ajarannya sangat sederhana, yang berdasarkan kepercayaan Hindu tradisional: kebenaran (satya), dan non-kekerasan (ahimsa).
Pada 30 Januari 1948, Gandhi dibunuh seorang lelaki Hindu yang marah kepada Gandhi karena ia terlalu memihak kepada Muslim.
Nehru, Perdana Menteri India, menyebut Gandhi sebagai tokoh terbesar India setelah Gautama, sang Buddha. Ketika diminta untuk mengomentari tentang Gandhi, Einstein mengatakan: "Pada saatnya akan banyak orang yang tak percaya dan takjub bahwa pernah hidup seorang seperti Gandhi di muka bumi". Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris, menyebutnya 'Naked Fakir'.

Sumber : Wikipedia

Tokoh : Mahatma Gandhi

Read More

Salah seorang musisi jenius terbesar dalam sejarah dilahirkan di Salzburg, Austria, pada tanggal 27 Januari 1756, dan meninggal di Wina tanggal 5 Desember 1791. Ayahnya Leopold Mozart adalah asisten pemimpin koor dan musisi besar terhormat di jaman itu, bekerja di Uskup Agung Salzburg. Dia juga seorang pengarang metode terbaik untuk permainan biola dan benar seorang yang terpelajar dan berkarakter.
Dia menyadari bakat musik luar biasa dari putranya Wolfgang, juga putrinya Maria Ana sehingga dia mencurahkan seluruh tenaga, pikiran dan pengetahuannya untuk pendidikan mereka. Wolfgang ketika berusia tiga tahun mempunyai kebiasaan menghabiskan seluruh waktunya berjam-jam di depan piano menemukan hal yang luar biasa (consonant intervals).
Sebelum berusia 4 tahun ketika dia mulai menerima latihan permainan piano secara sistimatis dari ayah-nya dan teori musik, dia telah dapat mengimprovisasinya sebe-lum dia dapat menulis not. Permainan biola baginya begitu cepat dimengerti, tanpa pengajaran. Suatu kenyataan ketika dia pertama kali mendemonstrasikan kemampuannya membuat ayahnya dan kelompok seniman takjub dan kagum.
Mozart belum berumur 5 tahun ketika ayahnya menuliskan baginya suatu tema piano dengan berbagai variasi yang selanjutnya dikomposisi sendiri oleh Wolfgang Mozart. Begitu hebatnya bagi telinga anak seumur dia, yang dapat mengingat dengan tepat nada biola yang dia telah dengar seminggu sebelumnya. Kepekaannya dengan bunyi yang demikian mengganggu, lengkingan keras bunyi trompet, hampir membuatnya “ pingsan” (benar-benar terganggu).
Wolfgang belum berusia 8 tahun ketika ayahnya melakukan perjalanan konser dengan kedua anaknya ke Munich, Vienna dan Presburg. Setiap tempat pertunjukan mereka khususnya, ciptaan Mozart membuat kejutan besar.
Pada tahun 1763 Leopold Mozart mengunjungi Paris dengan bakat serta kemampuan yang luar biasa dan bulan April berikutnya ke London hingga Juli 1760. Mereka mendapat kehormatan di dunia hiburan dari istana dan kalangan atas/bangsawan. Anak-anak Mozart khususnya Wolfgang dianggap pelalang buana musik dunia. Dalam perjalanan mereka pulang ke Salzburg mereka mengunjungi Den Haag dan kota-kota besar utama di Perancis dan Swiss. Selama perjalanan ini, hal-hal dan peristiwa-peristiwa yang menarik membuat Wolfgang maju di semua cabang seni musik dan pengetahuan lainnya.
Dia mengkomposisi dengan mantap dan hampir pada setiap bentuk instrumentalia dikenal. Kembali ke rumah dia memu-satkan dirinya atas penguasaan melodi ke melodi lain dan penyempurnaan tekniknya di piano, biola dan organ.

Uskup Agung von Schlatterbach, yang membiayainya hampir tidak mempercayai kemajuan yang dilaporkan mengenai Wolfgang sebagai seorang komponis. Wolfgang diundang ke istana, bentuk komunikasi yang terlarang dengannya selama ini. Beliau memberikannya teks bagian pertama dari suatu gubahan musik (suara tunggal), koor atau orkes untuk ditata, yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh Uskup Agung. Bagian kedua dan ketiga dari karya ini masing-masing digubah oleh Michael Haydn dan Anton Cajetan Adigasser. Diterbitkan di Salzburg pada tahun 1767 dan dipertunjukkan selama musim semi pada tahun yang sama. Setahun kemudian di umur yang ke 12, Wolfgang mengunjungi Vienna dan diberi kepercayaan untuk menulis suatu opera buffa, “La Finta Semplice“ yang mana bagi Marco Coltellini melengkapi buku drama musik itu, terutama anggota orkes teater berkeberatan main di bawah pengarahan anak laki-laki berumur 12 tahun, berusaha mencegah pertunjukannya.
MozartKembali ke Salzburg, Wolfgang ditunjuk sebagai pemimpin konser. Mula-mula tanpa kompensasi tetapi kemudian diberikan gaji bulanan 12 florins. Leopold Mozart merasa tidak sabar berkepanjangan atas kurangnya penghargaan kepada Wolfgang, membuatnya berusaha menyelamatkan kontrak yang lebih cocok di bidang yang lebih besar seperti Munich dan Vienna dan juga Florence. Tetapi usahanya itu tidak sukses. Dia akhirnya memutuskan mengunjungi Italia dengan pandangan meraih kesuksesan di negara tersebut.
Di Bologna, mereka bersahabat dengan Padre Giambattista Martini (1706–1784). Seorang musikus paling andal di waktu itu. Dia menguji Wolfgang dalam penulisan yang kontradiksi yang mana kemudian diperketat dan diperlonggar dengan kemampuannya yang sempurna. Di Roma, setelah mendengarkan pertunjukan pada Rabu Pekan Suci, Mozart muda mempertunjukkan karya Allegri yang terkenal dan sulit berjudul: “Miserere“ yang dipertunjukkan setiap tahun di kapel.
Mendengar karya yang diulang pada hari Jum’at berikutnya, dia menulis kembali dan membuat perbaikan-perbaikan kecil pada catatan coretannya hanya dari ingatannya.
Setelah terciptanya “Knight of the Golden Spur“, dia dianugerahi penghargaan dan disambut di seluruh Italia oleh dunia seniman dan aristrokasi, sebagai suatu pemusik jenius terbesar, Wolfgang kembali ke tempatnya yang tidak terlalu menghargai kemampuannya yakni di Salzburg. Lagi-lagi dia mencoba menemukan suasana yang lebih memiliki selera atau minat sama dengan di Munich, Mannheim, Paris dan tempat lain tetapi tidak berhasil. Dia terus tinggal di sana kecuali untuk kunjungan tertentu ke kota lain memimpin pekerjaan barunya, menetap di Salzburg hingga dia berumur 21 tahun. Ketika dia bermukim di Vienna. Mozart mendapatkan tawaran dari raja Frederick William II dari Prussia untuk menjadi konduktor istana di Berlin dengan gaji 3000 thalers. Dia menolak dengan ksatria.
Mozart dengan penuh kekuatan menciptakan karya-karya cepat yang menakjubkan, yang gubahannya tetap klasik hingga sepanjang waktu yaitu: opera, simfoni, kwartet, konserto, musik religius dan lain-lain, semuanya menambah ketenarannya tetapi tidak menjadikan kondisi materinya lebih baik. Tidak hanya penolakan atau pengakuan atas keberhasilan yang harus diberikan kepadanya tetapi hidupnya adalah suatu perjuangan agar tetap berlangsung. Lamarannya sebagai asisten pemimpin dari rumah opera kerajaan tidak berhasil. Dia melamar untuk posisi yang sama di gereja katedral St Stephen dengan harapan dipromosikan untuk jabatan pimpinan koor.
Hanya di ranjang kematiannyalah dia menerima kabar atas janji itu. Pimpinan musisi besar itu meninggal dunia pada umur 34 tahun dan dimakamkan di makam kaum papa/gelandangan dan di mana letak makamnya yang sebenarnya saat ini tidak diketahui. Hanya sedikit orang ketika itu yang mengikuti ke pemakaman.
Mozart adalah suatu pribadi yang memiliki karakter keagungan luar biasa, kelembutan dan penuh perasaan yang dalam.
Operanya berjudul : “Don Juan“, “The Magic Flute“, “The Marriage of Figaro“, “Cosi fan tutte“, “La Clemenza di Tito“, karena eks-presi serta keindahan melodinya memiliki pengaruh kuat terhadap musik umum sekarang sama dengan yang mereka lakukan di akhir abad ke 18. Karya instrumentalianya terus berlangsung menggerakkan musisi seluruh dunia.
Sebagai seorang komposer untuk gereja, bagaimana pun dia dengan keindahannya tidak mencapai tingkat tinggi yang dia hasilkan di bidang/bagian lain. Di hari-hari nya ketika itu musik gereja lagu Gregorian sama sekali tidak diperhatikan di Jerman dan disia-siakan secara menyedihkan di negara-negara lain. Mozart memilikinya tetapi sedikit pengetahuan penguasaan abad ke 16 dan konsekuensinya gaya penulisan untuk gereja tidak dapat berpengaruh. Misa Agung, yang dengan penyanyi-penyanyi dan kongregasi terikat dengan liturgi hari-hari tertentu, jarang dinyanyikan.
15 misa, litani, ofertorium, requiem, dan banyak karya yang lebih kecil ditulis untuk solo, koor dan orkestra dalam gaya yang khas dari karya duniawinya tidak menyentuh spirit gereja dunia tetapi lebih subyektif konsep dan selera komposer dan selera Josephinist abad itu.
Apapun Mozart beserta imajinasi Raphaelesque dan temperamen adalah untuk musik gereja dia hidup di jaman dan lingkungan yang berbeda atau menyangkal karyanya di atas dapat dengan mudah dibayangkan.
Sumber : Wikipedia

Tokoh : Johann Chrysostomus Wolfgang Amadeus Mozart

Read More